Ole Romeny, penyerang yang musim ini membela Oxford United, saat ini menghadapi periode sulit usai kembali dari cedera serius yang dideritanya pada tur pramusim. Meski sempat mencetak gol di Indonesia saat tur Piala Presiden, cedera pergelangan kaki membuatnya absen panjang, dan sejak comeback penampilannya belum kembali ke level yang diharapkan klub maupun suporter. TvOne News+1
Kronologi cedera dan pemulihan
Romeny mengalami tackle keras saat membela Oxford United dalam laga Piala Presiden pada Juli 2025 yang membuatnya harus ditandu keluar lapangan dan menjalani perawatan intensif. Cedera itu lantas memaksanya absen dalam bagian awal musim Championship 2025/26 — total kehilangan lebih dari selusin pertandingan kompetitif sebelum kembali ke skuad. Klub dan pemain awalnya optimistis, namun pemulihan kebugaran kompetitif ternyata berjalan lebih lambat dari perkiraan. The Sun+1
Comeback yang pelan: jumlah menit dan kontribusi
Ole Romeny baru benar-benar memperoleh menit bermain kembali pada 4 November ketika ia diturunkan untuk sembilan menit melawan Stoke City; setelah itu, ia lebih sering duduk di bangku cadangan dan belum mampu memberi dampak signifikan berupa gol atau assist di level klub sejak kembali. Kondisi ini memunculkan keraguan mengenai ketajamannya pasca-cedera, terutama karena ia sempat melewatkan 13 pertandingan awal musim akibat masalah pergelangan kaki. TvOne News+1
Reaksi klub, pelatih, dan media
Oxford United melalui situs klub mencatat kedatangan Romeny pada Januari 2025 dan menyambut kepulangan pemain sebagai bagian dari rencana jangka panjang tim, namun manajemen juga berhati-hati mengelola beban latihannya untuk menghindari kekambuhan. Pelatih Gary Rowett sebelumnya mengakui kekhawatiran terhadap besarnya tantangan fisik yang dihadapi Romeny selama tur pramusim di Asia, sementara media Inggris dan Indonesia menyoroti betapa sensitifnya proses return-to-play setelah cedera pergelangan kaki. Oxford United Football Club+1
Faktor yang menahan kebangkitan
-
Match fitness (kondisi pertandingan) — Romeny mungkin sudah sembuh dari cedera medis, tetapi kondisi kebugaran untuk menahan ritme 90 menit kompetitif memerlukan waktu. Tim medis dan staf pelatih cenderung menahan menit bermain agar tidak memperburuk kondisi. TvOne News
-
Kepercayaan diri dan ketajaman — Penyerang membutuhkan repetisi menyelesaikan peluang di pertandingan nyata; jeda panjang sering membuat penyelesaian dan insting gol memudar sementara. Laporan lokal menyebut kontribusi Romeny belum optimal setelah pulih. suara.com+1
-
Persaingan internal — Oxford punya opsi penyerang lain yang dalam kondisi fit; itu membuat manajer lebih selektif menurunkan Romeny sampai ia benar-benar siap memberi nilai tambah taktis. Oxford United Football Club
Skenario kebangkitan: apa yang harus terjadi
Para pengamat menyebut tiga hal kunci agar Romeny bisa bangkit: (1) program beban latihan bertahap untuk memulihkan ketahanan 90 menit; (2) menit pertandingan terukur (masuk sebagai impact sub) untuk membangun kembali ketajaman; dan (3) dukungan taktik dari pelatih — misalnya perannya disesuaikan sementara agar ia tidak terbebani tugas defensif berlebih dan fokus pada penyelesaian akhir. Jika ketiganya dijalankan konsisten, peluang kebangkitan dalam beberapa pekan hingga bulan mendatang realistis. TvOne News+1
Dampak terhadap tim dan tim nasional
Oxford United kehilangan opsi serangan penuh selama absen Romeny; kembalinya ia dengan performa rendah berisiko mengurangi efektivitas lini depan, terutama saat jadwal padat akhir tahun. Di level internasional, Romeny sempat ikut memperkuat Timnas Indonesia pada putaran kualifikasi; penurunan performa klub dapat memengaruhi peran dan peluangnya di timnas bila ia tak kunjung pulih. Wikipedia+1
Kesimpulan: Oxford menanti, waktu yang menentukan
Ole Romeny saat ini berada pada titik krusial kariernya: dari pemain yang menarik banyak perhatian karena gol dan status internasionalnya, menjadi pemain yang harus membuktikan kembali kebugaran dan ketajamannya setelah cedera panjang. Oxford United, staf medis, serta para suporter dan pengamat memberikan ruang dan waktu — namun hal itu juga menuntut hasil: menit produktif yang menunjukkan peningkatan nyata. Kebangkitan Romeny bukan soal keajaiban, melainkan manajemen beban, menit bertahap, dan performa berkelanjutan yang bisa dipantau dalam beberapa pekan ke depan. suara.com+1